Jumat, 24 Februari 2012

CARA Mengaktifkan Sharing Folder, File, dan Printer Untuk Warnet





Cara 1


* Masuk ke Control Panel ( klik Start > Run > ketikan Control )

* Setelah muncul, cari icon Windows Firewall dan klik 2x
* Pilih tab Exceptions, pada daftar list di Programs and Services cari File and Printer Sharing, beri tanda chek pada kotak disebelah kirinya.
* Jika sudah, klik OK.


Coba sharing folder anda.



Cara 2


* Masuk ke Control Panel ( klik Start > Run > ketikan Control )

* Cari icon Network Setup Wizad dan klik 2x
* Klik Next,
* Klik Next,
* Pilih Opsi yang ke2 “This computer connect to the internet through a residention gateway... “ ( atau pilih opsi yang sesuai dengan tipe koneksi internet terhadap komputer anda), kemudian klik Next,
* Maukan Komputer Description dan Computer Name (Terserah anda), klik Next,
* Masukan Workgroup jaringan anda, klik Next,
* Pilih Opsi “Turn On File and Printer Sharing”, klik Next,
* Klik Next,
* Tunggu beberapa detik untuk sistem membuat setingan baru sharing file dan printer. Jika muncul kotak konfirmasi, klik saja tombol “Continue Anyway”,
* Setelah selesai, pilih opsi “Just Finish the Wizard;...”, klik Next,
* Klik Finish.
* Restart komputer Anda.
* Setelah komputer menyala kembali silahkan coba sharing folder yang anda inginkan.


Semoga bermanfaat dan membantu.

                              
                           Mw Dapet Duit ?? Ayo Klik Gabung Dsini

Bagaimana Cara Sharing Folder di Windows 7 ?



Sebenarnya sudah saya bahas di postingan yang lalu tentang tema ini, namun beberapa masih bingung dan belum paham, memang agak sedikit rumit sih untuk melakukan sharing folder di windows 7. Makanya kali ini akan saya bahas ulang secara lebih detail dan sabar mengenai bagaimana cara langkah-langkah melakukan sharing folder di Windows 7.

Langkah awal adalah melakukan setelan konfigurasi terhadap sistem Network and Sharing pada Windows 7, Caranya klik Start - Control Panel seperti pada gambar di bawah ini :


Setelah masuk ke dalam Control Panel, Pilih dan Klik " Network and Internet "


Kemudian, di dalam Network and Internet, anda pilih " Network and Sharing Center " seperti pada gambar di bawah ini :


Kemudian, akan masuk ke dalam Network and Sharing Center, anda Cari lalu Klik " Change Advance Sharing Setting " persis seperti gambar di bawah ini :


Yups, saatnya melalukan setelan konfigurasi Sharing Folder pada Windows 7, seperti pada gambar tepat di bawah, perhatikan !

Kedua gambar di atas adalah menunjukkan settingan atau konfigurasi network and sharing secara default. Perhatikan pada gambar yang ditandai kotak warna ungu ! adalah :
  1. Network Discovery ( posisi Turn Off ) yang artinya masih dalam kondisi Mati atau tidak Aktif
  2. File and Printer Sharing ( posisi Turn Off ) yang artinya masih dalam kondisi Mati atau tidak Aktif
  3. Password Protected Sharing ( posisi Turn On ) artinya dalam kondisi Aktif
Nah agar kita bisa melakukan sharing folder ke dalam sebuah jaringan, maka rubahnya ketiga konfigurasi di atas menjadi ! seperti pada gambar di bawah ini :

Aktifkan Network Discovery dan File and Printer Sharing, Lalu yang paling penting adalah Me-Non-Aktifkan fasilitas Password Protected Sharing agar jika folder sharing kita di akses oleh komputer lain di dalam sebuah jaringan, tidak memerlukan atau tidak meminta autentifikasi user dan password. Ini sering dianggap error atau sebuah kegagalan sistem sharing, padahal masalahnya adalah simple, karena fasilitas protec password pada windows 7 masih dalam kondisi aktif.

Terakhir, klik Save Change untuk menyimpan semua konfigurasi pada Network and Sharing Center


Untuk bagaimana cara menjadikan folder menjadi share ? akan saya bahas di postingan lanjutan. Intinya pembahasan kali ini adalah tentang Cara meng-Konfigurasi Awal Sytem Network and Sharing di Windows 7 untuk melakukan Sharing Folder di Windows 7.




 

Setting sharing file pada windows xp professional
  • Buka windows explorer dan buat folder baru yang akan digunakan untuk sharing file.
  • Klik kanan folder tersebut dan pilih properties.
  • Klik tab Sharing dan beri tanda check pada bagian Share this folder on the network.
    Share Folder Jaringan Antara Windows 7 dan XP Image
  • Jika anda mengizinkan orang lain untuk menulis atau menghapus file pada folder tersebut, beri tanda pada bagian Allow network users to change my files.
  • Terakhir kali, klik tombol OK.
Pembuktian hasil setting folder sharing
Coba anda akses folder windows 7 melalui windows XP. Caranya, buka Control Panel, Network Connection, My Network Places. Cari dan klik dua kali nama komputer dari windows 7. Klik folder sharing dan coba anda ambil data dari sana. Jika anda mengizinkan akses read-write, coba anda lakukan penulisan. Bisa dengan cara membuat folder baru atau mencoba mencopy file dari komputer XP ke folder tersebut.
Sekarang kembali ke komputer yang ber-OS windows 7. Buka windows explorer, klik network pada bagian kiri paling bawah, kemudian pilih komputer yang terinstall windows 7. Disitu anda akan melihat sebuah folder yang telah di share. Coba akses dan ambil beberapa file pada foler tersebut. Jika anda tadi memberikan akses read-write pada Allow network users to change my files, maka anda bisa mencopy, menambah maupun menghapus file pada folder share tersebut.
Share Folder Jaringan Antara Windows 7 dan XP Image
Selesai sudah tips kali ini. Anda bisa menghubungkan komputer windows 7 dengan windows XP tanpa harus meminta bantuan seorang administrator jaringan. Jika memiliki pertanyaan atau ingin berbagi pengalaman tentang pengaplikasian share folder Windows 7 dan XP bisa meninggalkan komentar di bawah ini.
Keep sharing! Share Folder Jaringan Antara Windows 7 dan XP Image

Semoga bermanfaat jika ada kesalahan saya mohon koreksi dan maaf. Sekian dan Terima Kasih

Cara setting printer sharing Part2

Cara Setting Printer sharing

printer sharingCara setting printer sharing ini judul posting serba serbi kali ini, tips ini serba serbi dapat baru malam tadi, itupun secara nggak sengaja, kan serba serbi ke net, eh yang kerja diwarnet tersebut nggak bisa-bisa ngeprintkan secara sharing, awalnya serba serbi pun belum tau juga habis nggak ada bahan untuk prakteknya sih he..he...
Ya berhubung dia tanya kek mana caranya, jadi kepikirin nih, pengen coba, dan alhamndulilah berhasil, setelah muter-muter ngobok-ngobok si mbah google, dan serba serbi akan mencoba berbagi aja kepada sahabat semua, siapa tau ada yang belum tau, cara setting printer sharing sambil sebagai pengingat serba serbi, habis sering lupa sih.. jadi malu,
Baiklah langsung aja mari kita mulai bagai mana cara setting print sharing, namun sebelum kita mulai disini serba serbi baru makek diwindows xp 2, jadi mungkin kalau di windows 7 atau yang lainnya sedikit berbeda, dan serba serbi belum bisa menerangkan kalau menggunakan yang lainnya, habis belum pernah coba, jadi intinya serba serbi hanya berbagi apa yang serba serbi tau dan pernah serba serbi praktekkan, dan kalau ada sahabat yang tau cara yang lain, mohon sharenya ya...? biar mengurangi sensus penduduk orang yang nggak tau. adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
  1. Sebelum kita mulai bagai mana cara mengeprintnya sahabat harus mengenalkan komputer clien kepada komputer server caranya cukup mudah buka start pilih run terus isi dengan ip komputer server misal komputer server ipnya 192.168.1.1 maka kita isi dengan \\192.168.1.1

    printer sharing









  2. Setelah itu kita oke kan maka akan tampil jenis printer dikomputer server yang sudah diinstal, sahabat tinggal mencocokkan aja nama printer yang ada dikomputer server.

    printer sharing















  3. Demikianlah cara setting printer sharing dan jika sahabat ingin tau cara mengeprintnya kelik aja cara mengerprint
Sekian dulu ya share serba serbi kali ini tentang bagai mana cara setting printer sharing ala serba serbi, semoga bermanfaat.

Mengenal Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)

Bagi yang pengen belajar tentang jaringan terutama ingin mendapatkan panduan tentang Kabel UTP, silakan baca tulisan berikut ini. Saya berusaha menyajikan tulisan ini dengan bahasa saya sendiri agar lebih bisa dipahami daripada teks berbahasa Inggeris yang bagi sebagian orang justru membingungkan. Paling tidak tulisan ini bisa dijadikan panduan jarak jauh seorang teman saya yang membutuhkan informasi tentang kabel jaringan. Betul?


Sebelumnya saya perlu sampaikan sekali lagi bahwa catatan ini bersifat umum dan ditujukan untuk memberikan petunjuk sederhana yang lebih mudah dipahami tentang teknologi kabel jaringan atau yang sering disebut kabel UTP(Unshielded Twisted Pair). Ulasan ini tidak bersifat mutlak dan tidak dimaksudkan untuk menggantikan panduan teknis, modul pelatihan atau bahan kuliah. Jika Anda merasa tidak familiar dan nyaman dengan istilah, konversi bahasa dan apapun yang saya pakai di sini silakan konsultasikan dengan praktisi atau profesional yang Anda kenal dan Anda anggap lebih mumpuni.
Baik, mari kita mulai
Jenis Kabel UTP
evolusi-kabel-network
Ada berbagai jenis standar kabel UTP yang digunakan secara luas untuk audio dan komunikasi data. UTP dikelompokkan dengan istilah “Category” dan oleh karena itu nama tipe UTP diawali dengan CAT (diambil dari kata “Category“). Semakin tinggi kategori, semakin rapat lilitan ke-delapan pasang kabel yang ada dalam isolator kabel UTP. Semakin rapat lilitan kabel ini, berarti semakin tinggi bandwidth efektif dan kapasitas output yang dapat dicapai. Semakin tinggi Kategori juga berarti semakin jauh pula jangkauan sinyal yang bisa disalurkan oleh kabel serta semakin kecil resiko hilangnya sinyal.

Jaringan kabel data, baik analog maupun digital, dapat dianalogikan persis seperti jalur pipa PDAM sebagai jaringan penyalur air. Logikanya semakin besar volume air yang akan disalurkan, semakin besar pipa yang harus disediakan. Karena kita semua paham bahwa secara teori, pipa besar dapat menyalurkan volume air yang besar pula.
Namun ada satu lagi pemahaman penting yang menarik untuk dicermati. Dalam jaringan data, jika ada satu titik saja dalam sirkuit atau network karena suatu hal menjadi lambat, maka biasanya keseluruhan sirkuit atau network tersebut akan terpengaruh. Dalam contoh analogi saluran air, jika Anda memiliki pipa berukuran 4″ yang menyalurkan air dari satu titik ke titik lain, air akan mengalir dengan stabil dalam jarak yang jauh.
Namun jika air mengalir beberapa meter melalui pipa berukuran 4″, kemudian ada bagian kecil yang dipersempit menjadi berukuran 1″ maka otomatis output air yang diterima oleh ujung yang lain dari pipa hanyalah sebesar volume air yang dapat melewati pipa 1″, bahkan setelah selanjutnya diperbesar kembali menjadi 4″. Dengan juga halnya dalam jaringan. Jika Anda memiliki jaringan yang dirancang untuk mentransfer data dengan kecepatan 100Mbps namun Anda melakukan kesalahan kecil dengan memilih kabel yang tidak tepat, memotong kabel dengan keliru, atau membuat konektor dengan kualitas rendah maka keseluruhan jaringan akan menjadi lambat. Penurunan kecepatan ini terkunci pada kecepatan titik terendah dari keseluruhan koneksi jaringan. Dalam dunia hardware kondisi ini sering disebut sebagai bottle-neck.
Trus bagaimana cara memilih kabel yang tepat? Silakan cermati kategori Kabel UTP yang banyak beredar berikut ini:
CAT3
Kabel kategori 3 adalah kabel standar yang digunakan dalam industri telekomunikasi. Selama beberapa tahun belakangan tipe kabel ini masih digunakan secara luas di seluruh industri telekomunikasi. Kabel tipe ini bisa membawa data dengan kecepatan lebih dari 10Mbps. Untuk kepentingan transfer data dalam sirkuit audio atau transfer data kecepatan rendah biasanya cukup digunakan tipe kabel CAT3.

Kategori kabel ini banyak diminati karena relatif murah dan tersedia dalam berbagai pilihan dari segi jumlah isi inti kabel dalam 1 unit kabel UTP. Ada beberapa pilihan kabel yang dapat dipilih sesuai kebutuhan. Ada yang berisi 2-pasang, 4-pasang, 6-pasang, 16-pasang, 25-pasang bahkan lebih. Konduktor dalam kabel ini terdiri dari beberapa kawat yang dililit berpasangan dengan isolator kabel yang dilengkapi dengan kode warna. Kode warna dari pasangan kabel yang ada pada CAT3 dimulai dengan “putih/biru” sebagai pasangan pertama
dan dilanjutkan dengan urutan kode warna grafik sesuai jumlah pasangan kabel.

CAT5
Kabel kategori 5 dipilih menjadi standar kabel UTP semenjak pertama kali kabel UTP populer dan digunakan untuk aplikasi komunikasi jaringan/data. Kabel CAT5 biasanya terdiri dari empat pasang kabel. Kabel ini diperuntukkan bagi aplikasi data hingga 100MHz. Tapi, meski kabel data UTP umumnya dinamakan “kabel CAT5″, Jangan keliru antara CAT5 dengan CAT5E. Kabel CAT5 sangat identik dengan kabel CAT5E kecuali bahwa kabel CAT5E memiliki standar keseragaman dan kerapatan lilitan pasangan kabel yang lebih tinggi.

CAT5E
Kabel Kategori 5E adalah standar industri baru untuk instalasi kabel data UTP. Kabel ini biasanya juga terdiri dari empat pasang kabel. Rating bandwidth kabel CAT5E adalah 100Mbps, namun bandwith maksimalnya bisa mencapai 1000Mbps jika diinstall dengan standar kualitas yang ketat. Saat ini CAT5E adalah standar baru untuk semua konstruksi kabel UTP. Oleh karenanya saat ini kabel CAT5E sudah tersedia secara luas dengan kualitas yang lebih tinggi daripada CAT5 dengan harga dasar yang hampir sama seperti CAT5. Bahkan beberapa perusahaan sudah menghentikan penggunaan kabel CAT5 dalam instalasi jaringan mereka.

CAT6
Kabel kategori 6 adalah standar kabel UTP dengan sertifikasi resmi paling tinggi. Kabel ini identik dengan CAT5E namun telah memenuhi standar yang lebih ketat bukan hanya soal kerapatan lilitan tiap pasang kabel namun juga termasuk tingkat penyaluran data, isolator kabel dan pelindung tiap pasang kabel. Dengan lilitan semakin rapat, ditambah semakin baik isolator dan pemisahan tiap pasang kabel maka semakin rendah noise atau berkurangnya sinyal sehingga CAT6 mampu menyalurkan data dengan bandwidth tertinggi di kelasnya. Kabel CAT6 biasanya juga terdiri dari empat pasang kabel tembaga. Jika Anda melakukan instalasi jaringan 1000Mbps atau Gigabit LAN, tak ada pilihan lain, kabel UTP tipe inilah yang harus digunakan.

Plenum Rated Cable
plenum-rated-cablePlenum rating
adalah nilai yang diberikan pada kabel dengan lapisan khusus yang jika terbakar akan menghasilkan bahan berbahaya di udara lebih sedikit. Hal ini dimaksudkan pada kondisi buruk saat terjadi kebakaran. Tipe kabel ini biasanya lebih mahal daripada kabel standar “riser”. Oleh karena itu, sebelum memulai instalasi kabel, ada baiknya Anda memeriksa kondisi bangunan untuk menentukan apakah kabel Plenum Rated Cable harus digunakan. Gambar di samping ini merupakan salah satu contoh kabel dengan Plenum Rating.

Koneksi Kabel Cross
Kabel Kategori 3 dengan pasangan tunggal dan 2 pasang kabel tanpa pelindung sudah sangat murah dan dijual dalam berbagai pilihan warna yang variatif.

Kabel ini merupakan standar industri yang dapat digunakan untuk “lintas koneksi” dari satu blok ke blok lain. Kabel tipe ini aman digunakan untuk menghubungkan jalur telekomunikasi antar sirkuit tetapi tidak baik digunakan untuk aplikasi data kecepatan tinggi.
Nah, sudah tahu kan beda Antar Tipe Kabel UTP? Sekarang Anda tinggal pilih tipe kabel mana yang sesuai dengan koneksi jaringan Anda. Pilih tipe kabel dengan bijak dan jangan hanya terpesona dengan iming-iming harga murah. Hasil kerja keras Anda ditentukan sejak saat Anda memilih kabel yang tepat bagi jaringan Anda. Jika sudah Anda putuskan, Anda bisa memulai membuat koneksi Kabel Straight maupun Kabel Cross sesuai kebutuhan Anda.

Panduan Membuat Kabel Cross-over UTP CAT5

Berbincang tentang jaringan tentu tidak lepas dari pengetahuan dasar tentang kabel UTP. Meski ini adalah pembahasan lama yang sudah banyak ditulis, saya masih merasa perlu untuk mengulas ulang dengan gaya bahasa yang semoga lebih mudah dipahami. Untuk menyegarkan ingatan tentang tipe kabel UTP, Berikutnya, jika diskusi kita lanjutkan lebih jauh tentang tipe koneksi kabel UTP, kita akan dihadapkan pada dua jenis koneksi yang paling sering digunakan yakni Kabel Straight dan Kabel Cross. Ulasan tentang kabel Straight dapat Anda temukan di sini. Sementara itu dalam posting ini, saya akan fokus pada penggunaan tipe kabel Cross. Kita akan bersimulasi menghubungkan dua komputer tanpa perlu menggunakan hub atau switch.

Kenapa kita memerlukan kabel Cross-over?
Saat kita mengirim atau menerima data antara dua perangkat komputer, satu pihak akan berperan sebagai pengirin sementara yang lain sebagai penerima. Semua ini dilakukan melalui kabel jaringan yang terdiri dari beberapa pasang kabel. Beberapa kabel ini digunakan untuk mengirim data, sedangkan yang lain digunakan untuk menerima data. Pada dasarnya kita perlu menghubungkan jalur TX (trasmit) dari satu ujung ke RX (receive). Jika ada hub, proses penghubungan jalur TX dengan RX ini telah diselesaikan oleh hardware hub. Berhubung kita saat ini tidak membahas jaringan dengan hub, koneksi harus bisa diselesaikan dengan mengatur kabel pada setting seperti dalam ilustrasi di bawah ini:

cable-utp1
Hanya ada satu cara untuk membuat kabel cross-over dan sebenarnya caranya sangat mudah. Bagi Anda yang telah mengetahui dasar-dasar kabel UTP, tentu Anda tahu bahwa kabel cross-over dibuat dengan aturan pin tipe 568A di salah satu sisi dan tipe 568B di sisi yang lain. Jika Anda belum mengetahui hal ini, jangan khawatir karena saya akan menjelaskan hal tersebut dengan singkat dan jelas kepada Anda.
Seperti disebutkan sebelumnya, sebuah kabel Cross menghubungkan titik TX komputer satu ke RX komputer yang lain dan sebaliknya.
Silakan cermati urutan pin Cross kabel CAT5 sebagai berikut:
cable-utp2
Seperti yang Anda lihat, hanya 4 pin diperlukan untuk koneksi kabel cross-over. Bila Anda membeli kabel Cross yang sudah jadi, Anda mungkin menemukan bahwa kedelapan pin digunakan. Kabel ini sama saja dengan yang ditampilkan di atas, beberapa pin sengaja dipasang meskipun tidak digunakan.
Hal ini tidak akan berakibat apa-apa, hanya agar kabel tampak lebih rapi. :)

Berikut adalah urutan pin kabel cross-over dengan posisi semua pasang kabel tetap dihubungkan (meski tidak digunakan):
cable-utp3
Di mana lagi kabel Cross-over diperlukan?
Kabel Cross tidak hanya digunakan untuk menghubungkan komputer, tetapi juga berbagai perangkat lain. Koneksi lain yang dikenal paling sering dengan menggunakan kabel Cross adalah switch dan hub. Jika Anda memiliki dua hub dan Anda harus menghubungkan keduanya, Anda bisa menggunakan port uplink yang secara khusus ketika diaktifkan akan mem-by pass proses cross Tx dan RX sehingga seakan-akan kita tetap menggunakan kabel Straight. Trus bagaimana jika tidak ada uplink port atau ada tapi sudah dipakai?

Kabel cross akan memecahkan masalah Anda dan menghubungkan kedua hub dengan baik. Perhatikan ilustrasi berikut untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang apa yang saya bicarakan:
cable-utp4
Seperti yang dapat Anda lihat dalam ilustrasi di atas, berkat adanya uplink port, Anda tidak memerlukan kabel Cross.
Mari sekarang kita lihat bagaimana jika kita tidak memiliki sisa port uplink. Dalam hal ini kita harus membuat sebuah kabel cross-over untuk menghubungkan kedua hub:
cable-utp5
Saya juga sudah siapkan ilustrasi yang membandingkan kabel Cross dengan kabel Straight di bawah ini:
cable-utp6
Semoga bermanfaat.

Panduan Setting Kabel UTP dengan Mode Straigh

kabel-utp-1Kali ini kita akan langsung fokus terutama pada kabel CAT5 karena tipe kabel ini paling populer saat ini. Di bagian bawah Anda juga akan mendapatkan informasi mengenai kabel klasik yang digunakan untuk kabel telepon (CAT1) juga.
Bagi yang pengen belajarjaringan, sangat penting bagi Anda untuk tahu bagaimana sebenarnya cara tepat untuk membuat koneksi kabel UTP karena inilah bagian dasar jaringan yang akan membantu anda menghindari frustrasi berjam-jam dan pemecahan masalah jika memulai dengan benar. Di sisi lain, jika Anda dihadapkan pada jaringan dengan kabel yang buruk, maka Anda akan dapat menemukan masalah dan memperbaikinya sehingga lebih efisien.

Mengetahui setting kabel UTP
Mari kita lihat bagaimana UTP kabel dibuat.
Ada 2 skema kabel populer yang kebanyakan digunakan saat ini, yakni: T-568A dan T-568B. Satu hal yang membedakan kedua skema ini adalah kode warna pasangan 2 dan 3 akan diposisikan silang. Keduanya bekerja dengan baik, selama Anda tidak mencampuradukkan aturan masing-masing.

Ujung kabel UTP dibuat dengan memasangkan konektor dengan bantuan tang UTP dan atau Crimping Tool.
Konektor/steker UTP seringkali disebut sebagai “RJ-45″, tetapi sebenarnya istilah tersebut ditujukan untuk konektor 8 pin yang dipasangi pinout USOC untuk telepon. Konektor pada ujung kabel disebut sebagai “plug” dan tempat stopkontak/tempat menancapkan plut disebut sebagai “jack.”

cable-utp-straight2Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, UTP memiliki 4 pasang kabel yang dibuat saling melilit. sekarang mari kita lihat pasangan kabel terbut untuk melihat kode warna yang mereka miliki:
Seperti yang dapat Anda lihat pada gambar di sebelah kiri, 4 pasangan yang berlabel.
Pasangan 2 dan 3 biasa digunakan untuk jaringan 10/100Mbit, sedangkan pasangan 1 dan 4 are tidak dipakai. Dalam Gigabit Ethernet, keempat pasangan ini digunakan.

Ethernet umumnya menggunakan jalur 8-kabel konduktor dengan plug dan jack 8-pin. Konektor standar disebut “RJ-45″ mirip seperti konektor RJ-11 standar telepon, cuma agak sedikit lebih lebar karena memuat pin yang lebih banyak.
Catatan: Perlu diketahui bahwa skema pengkabelan yang akan kita bicarakan di sini adalah tentang kabel straight. Setting Kabel Cross dibahas di halaman yang berbeda. Temukan ulasan tersebut di sini. Temukan juga panduan perkembangan kabel UTP di sini

Kedelapan-kabel konduktor data berisi 4 pasang kawat. Setiap pasang terdiri dari satu kabel dengan warna penuh dan satu kabel strip putih dari corak warna yang sama. kedua kabel dililitkan bersama. Untuk menjaga ketahanan Ethernet, Anda tidak perlu mengupas lebih dari yang dibutuhkan (cukup sekitar 1 cm).
Pasangan yang ditujukan untuk Ethernet 10 dan 100 Mbit adalah Orange dan Hijau. Dua pasangan yang lain, Coklat dan Biru, dapat digunakan untuk jaringan Ethernet kedua atau untuk sambungan telepon. Ada dua standar kabel UTP, yang pertama disebut “T568A” (juga disebut “EIA”) dan “T568B” (juga disebut “AT & T” dan “258A”). Keduanya hanya berbeda dalam urutan kode warna- yakni, penempatan warna apa di pin yang mana, bukan pada sinyal listrik apa pada warna apa.
T-568A dianggap menjadi standar instalasi yang baru, sedangkan T-568B merupakan alternatif yang juga banyak digunakan. Sekedar informasi, perlu diketahui bahwa perlatan yang siap digunakan pada umunya disetting untuk tipe T568B. T568B juga merupakan standar AT&T. Bahkan, menurut saya sangat sedikit orang yang menggunakan kawat T568A pada jaringan mereka. Informasi ini penting agar sistem pengkabelan tidak tercampur, karena Anda dan peralatan Anda bisa dibuat bingung karenanya :)
Penempatan pin untuk skema T568B
Perlu diketahui bahwa nomor pin ganjil selalu berwarna strip putih diikuti warna utama (1,3,5,7). Kabel yang dihubungkan ke Konektor RJ-45 dapat Anda lihat pada gambar di bawah ini:
cable-utp-straight1
Kode Warna untuk T568B
Warna Pin – nama pasangan
1 putih-orange (pasangan 2) TxData +
2 orange (pasangan 2) …….. TxData –
3 putih-hijau (Pasangan 3) .. RecvData +
4 biru (pasangan 1)
5 putih-biru (pasangan 1)
6 hijau (Pasangan 3) ……….. RecvData -
7 putih-coklat (pasangan 4)
8 coklat (pasangan 4)

Jack yang ditempelkan pada tembok mungkin disambungkan dalam urutan yang berbeda karena kabel seringkali dibuat cross-over dalam jack itu sendiri. Jack yang baik biasanya dilengkapi dengan diagram pengkabelan atau setidaknya urutan nomor pin. Perhatikan bahwa pasangan biru berada di tengah-tengah pin; pasangan ini menjelaskan posisi pasangan merah/hijau pasangan yang dapat digunakan untuk saluran telepon biasa dengan konektor RJ-11.
(hijau=putih-biru;merah=biru)

Penempatan pin untuk skema T568A
Spesifikasi T568A membalik posisi kabel berwarna orange dan hijau sehingga pasangan 1 dan 2 berada di 4 pin tengah. (Perlu diketahui bahwa dalam konektor RJ-11 di atas, pasangan 1 dan 2 berada di 4 pin tengah) T568A berjalan:
cable-utp-straight0
Kode Warna untukT568A
Warna Pin – nama pasangan
1 putih-hijau (Pasangan 3) .. RecvData +
2 hijau (Pasangan 3) ………. RecvData -
3 putih-orange (pasangan 2) TxData +
4 biru (pasangan 1)
5 putih-biru (pasangan 1)
6 jeruk (pasangan 2) ……… TxData –
7 putih-coklat (pasangan 4)
8 coklat (pasangan 4)

Diagram di bawah ini menunjukkan perbandingan antara 568A dan 568B:
cable-utp-straight3
Kapan dan dimana tipe kabel ini digunakan?
Penggunaan kabel straight yang paling umum adalah sambungan antara PC dan hub/switch. Dalam hal ini PC terhubung langsung ke hub/switch yang otomatis membuat cross-over secara internal dengan menggunakan sirkuit khusus. Dalam kasus penggunaan kabel CAT1, yang biasa digunakan pada saluran telepon, hanya 2 kawat yang digunakan. Koneksi tipe ini tidak memerlukan cross-over khusus karena telepon terhubung langsung ke soket telepon.
cable-utp-straight4
Gambar di atas menunjukkan kepada kita standar CAT5 straight yang biasa digunakan untuk menghubungkan PC ke HUB. Anda mungkin sedikit bingung karena Anda mungkin beranggapan data TX + dari satu sisi untuk tersambung ke TX + di sisi lainnya, namun bukan begitu cara kerjanya.
Bila Anda menghubungkan PC ke HUB, HUB yang akan secara otomatis menyilang kabel Anda dengan sirkuit internal, alhasil Pin 1 dari PC (TX +) dihubungkan ke Pin 1 HUB (yang terhubung ke RX +). Hal ini juga berlaku pada pin yang lain.
Jika tidak HUB tidak menyilang posisi pin melalui sirkuit internal (hal ini terjadi jika Anda menggunakan Uplink port pada hub) maka Pin 1 dari PC (TX +) akan terhubung ke Pin 1 HUB (dalam hal ini TX +). Jadi Anda cermati bahwa tidak peduli apapun yang kita lakukan pada port HUB (uplink atau normal), sinyal ditetapkan pada 8 pin pada PC, akan selalu tetap sama, maka setting pin di HUB yang akan berubah sesuai dengan posisi normal atau uplink.
Bagaimana, cukup jelas bukan?

Setting Cepat Remote Desktop untuk Mengakses Komputer dari Jarak Jauh

remote-desktop1Remote Desktop adalah salah satu dari sekian banyak program yang difungsikan sebagai penyedia akses ke komputer lewat jaringan. Microsoft menyediakan program ini untuk me-manage komputer berbasis Microsoft Windows. Dengan program ini Anda dapat terhubung dengan komputer di kantor Anda dari rumah Anda. Anda bisa mengakses program, file dan resource di jaringan LAN seolah Anda benar-benar berada di depan komputer kantor.





Agar proses Remote Desktop bisa berjalan, Anda perlu mempersiapkan tiga hal sebagai berikut:
  1. Komputer yang Akan anda akses dari jarak jauh harus diinstall Windows XP Professional atau ke atas. Komputer ini juga harus berada dalam jangkauan jaringan network yang memperbolehkan akses koneksi dengan Remote Desktop. Komputer ini selanjutnya disebut sebagai Host.
  2. Komputer yang akan Anda gunakan sebagai sarana remote komputer Host harus berjalan di atas Windows 95 ke atas. Komputer ini juga harus memiliki Software Remote Desktop Connection Client. Komputer ini selanjutnya disebut sebagai Klien.
  3. Kedua komputer harus terhubung dengan salah satu dari jaringan: Internet via koneksi VPN atau jaringan LAN lokal
Catatan:
- Jika Anda kedua komputer tidak saling tehubung dengan VPN, Anda perlu mengetahui IP Address komputer Host serta Computer Name.
- Ingat, komputer Host atau komputer yang akan Anda remote harus memakai Windows XP Professional ke atas. Windows XP Home Edition belum mendukung komputer sebagai Host Remote Desktop.

Untuk men-setting Remote Desktop, mulai dari komputer Host. Disini saya misalkan dengan komputer kantor Anda.
Pastikan Anda login sebagai user yang memiliki level akses Administrator
  1. Klik Start > Control Panel seperti gambar di bawah. Jika Control Panel Anda masih menggunakan tampilan Category View, agar lebih mudah mengikuti ulasan ini saya sarankan Anda untuk mengganti tampilan ke Classic View dengan meng klik tombol “Switch to Classic View” di sisi kiri Control Panel.
  2. Dobel Klik System
    remote-desktop11
  3. Klik pada tab “Remote”, pilih cek boks “Allow users to connect remotely to this computer” kemudian klik OK
    remote-desktop2
Selanjutnya, pastikan Anda telah menset Firewall Windows untuk memperkenankan pengecualian (Exceptions) dengan langkah berikut ini:
  1. Pada Control Panel > Dobel klik ikon Windows Firewall
    remote-desktop3
  2. Pastikan cek boks “Don’t allow exceptions” dalam kondisi terpilih
    remote-desktop4
  3. Klik pada tab Exceptions, pastikan cek boks “Remote Desktop” terpilih.
    remote-desktop5
  4. Klik OK, kemudian tutup jendela Security Center.
    Sekarang Komputer Host Anda sudah siap untuk menerima Remote Access
Selanjutnya Anda perlu memberi nama komputer Host Anda dengan langkah berikut:
  1. Pada Control Panel, dobel klik pada ikon System, masuk pada tab Computer Name
  2. Tulis Nama Lengkap untuk komputer, klik OK.
    remote-desktop6
  3. Tutup Control Panel
  4. Biarkan komputer ini tetap hidup, dan pastikan agar tetap terhubung pada jaringan perusahaan dengan akses internet.
Sekarang Anda bisa melakukan akses ke komputer Host ini dari komputer manapun yang terhubung dengan koneksi internet atau jaringan Local Area Network. Ikuti panduannya di sini.

Mengakses Komputer Host dengan Remote Desktop ( DOMAIN )

remote-accessPada sesi sebelumnya, telah saya ulas cara men-setting komputer agar bisa diakses dari jarak jauh dengan Remote Desktop. Dalam ulasan tersebut kita telah dikenalkan dengan terminologi dua jenis komputer yang akan kita pakai: pertama, komputer yang akan diakses/di-remote disebut sebagai komputer Host. Komputer ini saya misalkan sebagai komputer Anda di Kantor. Kedua, komputer yang akan digunakan untuk mengakses/me komputer Host. Komputer ini disebut sebagai komputer Klien. Klik di sini jika Anda masih perlu mengingat kembali ulasan singkat ini.

Selanjutnya, Agar Anda bisa terhubung dengan komputer di kantor Anda bisa melakukan koneksi melalui komputer manapun yang memiliki koneksi internet dengan langkah berikut:
  1. Dari komputer klien klik Start > All Programs > Accessories.
  2. Dalam menu Accessories > Communications > klik Remote Desktop Connection.
    remote-desktop7
  3. Dalam boks Computer yang muncul, ketik nama komputer Host yang telah kita tentukan sebelumnya. Bagi Anda yang memiliki komputer dengan koneksi LAN atau internet selain tanpa dukungan VPN Anda perlu memasukkan IP Address komputer yang akan Anda remote.
  4. Klik Connect.
  5. Setelah dialog box Log On to Windows muncul, ketik Username, password dan domain (jika diperlukan), akhiri dengan klik OK.
    remote-desktop8
Jika koneksi Anda berhasil, Windows akan menampilkan jendela sama persis seperti desktop komputer yang Anda Remote. Anda bisa melihat desktop, program, mengakses file, dan semua resource komputer Host seolah Anda sedang berada di depan komputer tersebut. Pada saat ini komputer yang Anda remote akan terkunci dan tidak memiliki hak akses apapun tanpa mengetahui password Administrator. O ya, sebagai tambahan, tidak akan ada yang dapat melihat bahwa komputer Kantor Anda sedang Anda akses dari jarak jauh.
Untuk mengakhiri sesi Remote Desktop, Anda tinggal lakukan:
  1. Klik Start > Log Off (di bagian bawah Start menu)
    remote-desktop9
  2. Klik Log Off pada jendela konfirmasi.
Semoga bisa membatu..


Mengatasi Kegagalan Windows Mendeteksi Perangkat USB Not Recognized:

Anda mungkin pernah melihat pesan error di samping ini dan mengalami hal seperti berikut. Anda sedang bekerja dengan perangkat USB, entah itu printer, flashdisk atau harddisk. Tiba-tiba tanpa dinyana hardware tersebut diam membisu, alias tidak berfungsi. Anda mendapatkan pesan error “USB Device Not Recognized” tiap kali Anda memasukkan kembali device tersebut ke port USB. Apa yang terjadi?

Ada beberapa jawaban yang bervariatif. Saya sudah menyusunnya berikut solusi masalah masing-masing. Anda bisa memilih sesuai dengan kemungkinan terdekat dengan kasus yang Anda alami. Permasalahan yang menyangkut pesan errorUSB Not Recognized‘ adalah sebagai berikut:

1. Permasalahan Paling Umum
Device/Perangkat yang sedang Anda pakai termasuk dalam perangkat yang rawan terhadap perubahan arus listrik dan gangguan listrik statis. Salah satu device yang sering mengalami hal ini adalah USB Flashdisk. Jika ada kebocoran arus sedikit saja dalam casing yang kemudian menjalar ke flashdisk, bisa jadi menyebabkan flashdisk mengalami malfungsi. Begitu pula jika tanpa diduga ada pengaruh dari listrik statis pada lingkungan di seputar terminal USB. Hal ini diperburuk dengan kualitas casing komputer yang kebanyakan beredar di Indonesia seringkali tidak memenuhi standar keamanan grounding listrik.

Solusi:
  • Bebaskan CPU dari arus listrik apapun selama beberapa saat. Matikan komputer, cabut perangkat USB Anda berikut semua kabel power yang masuk ke CPU dan Monitor. Tunggu 20 hingga 30 menit kemudian nyalakan seperti biasa. Untuk sebagian besar kasus, cara ini terbukti ampuh. Terkadang port USB yang longgar juga bisa jadi sebab gagalnya deteksi hardware USB.
  • Jika masih belum terdeteksi, gunakan Device Manager untuk melakukan scan guna menemukan hardware baru atau informasi perubahan hardware. Untuk melakukannya, Klik Start > Run > Ketik “devmgmt.msc” (tanpa tanda kutip) [OK].
    Dari Menu Action, pilih “Scan for Hardware Changes“. Pilihan ini akan mengaktifkan deteksi hardware Windows untuk menemukan perangkat yang baru diinstall. Setelah selesai, tutup semua Device Manager dan Control Panel. Perhatikan apakah perangkat USB sudah berhasil dideteksi.
  • Jika cara tersebut tidak berhasil, coba langkah berikut:
    Disable fasilitas Power Management of the USB hub. Untuk melakukannya, ikuti langkah berikut:
    Klik Start > Run > Ketik “devmgmt.msc” (tanpa tanda kutip) dan akhiri dengan [OK].
    Tampilkan semua entri pada bagian Universal Serial Bus Controller, kemudian ikuti langkah berikut untuk tiap USB Root Hub yang tersedia.
    - Klik kanan USB Root Hub > Klik Properties
    - Klik Tab Power Management
    - Klik untuk menghilangkan pilihan pada check box “Allow the computer to turn off this device to save power“, akhiri dengan [OK].
    usb-not-recognized-device-manager
2. Terjadi kesalahan Instalasi driver
Saat perangkat USB ditancapkan ke komputer (bahkan mungkin saat proses instalasi otomatis) driver USB tidak terinstall dengan baik dan justru mengakibatkan kerusakan fatal pada driver-driver USB lain.

Solusi:
Hilangkan semua device yang tersembunyi di Device Manager dengan cara sebagai berikut:
1. Klik Start > Run > Ketik CMD [OK],
2. Ketik “set DEVMGR_SHOW_DETAILS=1?” (tanpa tanda kutip) dan akhiri dengan ENTER.
3. Ketik “set DEVMGR_SHOW_NONPRESENT_DEVICES=1?” (tanpa tanda kutip) dan akhiri dengan ENTER.
4. Ketik “start devmgmt.msc” (tanpa tanda kutip) dan akhiri dengan ENTER.
5. Klik menu View > Show Hidden Devices.
6. Pada panel sebelah kiri, Klik tanda “+” untuk melihat isi Imaging devices, Unknown Devices dan USB Devices.
7. Apakah Anda menemukan USB Devices dan Unknown Devices (termasuk yang berwarna abu-abu)? Jika iya, Klik Kanan > Uninstall.

3. Perangkat USB sebelumnya berjalan Normal Kemudian tiba-tiba Tidak ada respon tanpa sebab yang jelas
Solusi:

Lakukan langkah berikut ini:
A) Hapus semua file oem*.inf dengan cara:

1. Klik Start > Run > Ketik “cmd” (tanpa tanda kutip)
2. Dalam Command Line ketik baris perintah berikut (tanpa tanda kutip) dan akhiri dengan [ENTER] pada tiap akhir perintah:

“cd \windows\inf” [ENTER]
“ren infcache.1 *.old” [ENTER]
“ren oem*.inf *.old” [ENTER]
“del C:\windows\setupapi.log” [ENTER]
B) Hapus semua entri registri dalam HKEY_LOCAL_MACHINE/Enum/USB yang dimulai dengan VID
Dengan menghapus entri VID dari registri, PC akan mendeteksi ulang hardware dan melakukan Restart.
Perhatian: Jika Anda menggunakan keyboard atau mouse USB, jangan hapus entri VID untuk perangkat tersebut karena bisa mengakibatkan Windows melakukan Restart dengan benar. Ikuti langkah berikut ini:
1. Klik Start > Run > Ketik “regedit” [ENTER] (tanpa tanda kutip) Selanjutnya Registry Editor akan muncul.
2. Masuk ke bagian HKEY_LOCAL_MACHINE\System\CurrentControlSet\Enum\USB.
3. Pilih dan hapus semua entri VID_….
usb-not-recognized-vid-regedit

Jika Anda mengalami masalah saat menghapus registri ini, mungkin Windows masih membatasi Permissions agar VID_ tidak terhapus. Atasi dengan cara berikut:
a) Klik kanan pada Key yang akan dihapus > Pilih Permissions. Selanjutnya Window Permissions for The VID_… akan muncul.
b) Pilih semua check box dalam sesi Group atau Usename, pilih Allow pada Full Control.
c) Klik Apply dan akhiri dengan [OK]
4. Matikan komputer.

C) Hubungkan kembali perangkat USB ke PC
1. Dengan kondisi komputer sedang mati, tancapkan perangkat USB pada port USB.
2. Restart Komputer.
3. Window ‘A New Hardware Detected’ akan muncul dan mendeteksi ulang hardware Anda.

4. Perangkat USB sejak Awal tidak terdeteksi dan berfungsi normal atau sebenarnya berfungsi namun di tengah-tengah proses Anda mendapatkan pesan “USB Device has Malfunctioned“.
Solusi:

1. Coba gunakan Kabel USB yang lebih pendek ukurannya.
2. Coba tancapkan perangkat USB ke port USB PC di bagian belakang. Terkadang port USB di bagian depan PC kekurangan catu daya sehingga menyebabkan perangkat mengalami error
3. Sejumlah perangkat USB 2.0 tidak kompatibel dengan port USB 1.1. Cobalah secara bergantian di port USB 1.1 dan USB 2.0 untuk mengetahui apakah ini yang jadi masalah.
4. Coba downgrade semua Port USB dari versi 2.0 ke 1.1, Anda dapat mengubah setting ini lewat BIOS.
5. Jika tetap gagal, cobalah perangkat USB tersebut di komputer lain. Dengan begitu Anda bisa tahu mana yang jadi biang keladinya, perangkat USB atau port USB Anda.

Tulisan ini dirangkum dari hat.net, tech-faq.com dan berbagai sumber lainnya. Semoga berguna…
Selesai.

Cara Mudah Disable Autorun CD dan USB Drive pada Windows XP n 7

Cara ini terbukti berjalan lancar di Windows XP Profesional yang saya gunakan. Anda mungkin harus menyesuaikan beberapa hal di Windows XP Home atau Win7 yang belakangan sudah banyak digunakan. Dulu saya lakukan hal ini untuk meminimalisir serangan virus yang memanfaatkan skrip autorun di dalam CD maupun Flashdisk USB.
Untuk memulai konfigurasi ini, Anda perlu memasukkan baris perintah berikut di menu Windows > Run.

gpedit.msc

Akhiri dengan mengklik tombol OK.
Selanjutnya akan muncul jendela Group Policy. Masuk ke bagian Local Computer Policy > Administrative Templates > System.

Di sisi kanan jendela, temukan baris pilihan Turn Off Autoplay.


Dobel klik baris tersebut, maka akan muncul jendela seperti berikut ini.

Pilih setting menjadi Enabled, dan pilih Turn Off Autoplay On: All Drives. Akhiri dengan mengklik OK.
Selesai.

Sekarang PC rekan saya bisa saya selesaikan lebih cepat dengan menghilangkan fasilitas Autorun setiap kali harddisk eksternal ditancapkan lewat USB. Dengan demikian saya juga meminimalisir kemungkinan serangan virus Autoplay.
Semoga bermanfaat.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management